
Sawo Kecik – Daur Ulang limbah yang menghasilkan. Awalnya karena khawatir dan resah dengan orang-orang yang suka membuang sampah sembarangan. Mereka tidak peduli dengan sampah. Dia ingin mengajak dan menyadarkan orang-orang bahwa limbah itu bisa menjadi sesuatu loh. Dia juga ingin untuk menyebarkan sebuah energi positif ke orang-orang.
Itulah sedikit kutipan kata-kata inspiratif dari Pimpi Syarley Naomi owner dan founder dari Sawo Kecik. Wanita yang lebih akrab dipanggil Pimpi ini adalah salah satu orang yang sangat peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Mengolah limbah kotak susu menjadi suatu karya yang unik dan menarik adalah jalan yang dipilihnya untuk ikut andil dalam melestarikan lingkungan hidup. Di mata kita, kotak susu bekas mungkin tidak akan berarti dan berharga, tapi di mata seorang Pimpi, kotak susu bekas dapat disulap oleh tangan kreatifnya menjadi berbagai macam produk kerajinan tangan bernilai jual tinggi seperti pouch, dompet, notebook, tempat alat tulis dan banyak kerajinan lainnya.
Awal Mula Sawo Kecik
Lulusan fakultas seni rupa dari Institut Kesenian Jakarta ini memang sudah menyukai hal-hal berbau seni sejak masih kecil. Setelah menamatkan kuliah, Pimpi sempat bekerja di salah satu rumah produksi. Namun tekadnya untuk menjadi seorang wirausahawan dan hobi craftingnya membuatnya berhenti bekerja di tahun 2010. Ia memutuskan untuk fokus ke bisnis kerajinan tangan yang sudah ia dirikan sejak tahun 2009 melalui brand unik bernama Sawo Kecik. Sejak saat itu Pimpi mulai konsen dengan lingkungan dan mulai fokus untuk mengolah limbah kotak susu.
Diawali dari dia khawatir dan resah dengan orang-orang yang suka membuang sampah sembarangan. Mereka tidak peduli dengan sampah di sekitar mereka. Nah Pimpi ingin menyelesaikan masalah itu dengan apa yang dia bisa. Karena Pimpi suka membuat kerajinan tangan, kemudian dia mencoba untuk membuat kerajinan tangan dari limbah kotak susu. Dengan cara itu Pimpi ingin mengajak dan menyadarkan orang orang bahwa limbah itu bisa menjadi sesuatu. Limbah itu bisa menjadi pemasukan dan limbah yang tadinya kita buang itu bisa jadi bermanfaat kembali.
Ide Memanfaatkan Kotak Susu
Tadinya Pimpi sempat berpikir untuk apa yang bisa diolah yang belum diolah oleh orang lain. Botol sudah banyak, plastik kresek juga sudah ada. Kebetulan karena di rumah Pimpi adanya kotak susu waktu itu, akhirnya dia mencoba untuk mengolah kotak susu itu. Pasti tidak hanya dia saja yang mengkonsumsi susu, masih banyak namun belum banyak juga yang mengolahnya. Nah dari situlah kemudian Pimpi mencoba untuk mengotak-atik 5 kotak susu itu menjadi sesuatu. Setelah jadi, ternyata banyak yang suka dengan hasil karyanya. Dari situ mulailah Pimpi fokus untuk memungut limbahnya dan mengolahnya terus-menerus.
Arti Nama Sawo Kecik
Nama adalah doa. Setiap orang yang lahir dan diberi nama oleh orang tua pasti itu adalah sebuah doa. Pimpi juga ingin nama brand yang dibuatnya itu adalah nama yang baik karena akan menjadi doa. Waktu Pimpi jalan-jalan ke kota Solo di pelataran Keraton Solo banyak ditanam pohon pohon yang tinggi. Dia penasaran tentang pohon itu. Kenapa di Keraton Jogja juga ada dan di Keraton Solo juga ada. Akkhirnya dia tau kalau nama pohon yang dilihatnya itu adalah pohon sawo kecik.
Kenapa pohon sawo kecik ini ditanam di Keraton Jogja dan Solo. Menurut filsafatnya orang Jawa, mereka percaya bahwa pohon sawo kecik ini adalah pohon yang berbuah kebaikan. Jadi dia mempunyai banyak manfaat sebagai pohon pelindung juga seperti pohonnya, daunnya, dan buahnya itu bermanfaat. Terkadang nama Sawo Kecik suka diplesetin jadi sarwo becik yang artinya serba baik. Pimpi mengambil nama itu awalnya sebelum brand sawo kecik dikenal oleh masyarakat umum.
Mendapatkan Kotak Susu Bekas
Pimpi mendapatkan kotak susu bekas dengan cara berkeliling mencari cafe di sekitaran Jakarta. Dia meminta izin pada manajer cafe yang didatangi untuk mengumpulkan kotak susu bekas pemakaian di kafe tersebut dan akan diambil setiap 2 hari sekali. Semakin lama setelah nama Sawo Kecik sudah semakin dikenal banyak orang, Pimpi malah banyak mendapat kiriman limbah kotak susunya ke pimpi secara sukarela. Dari situlah awal mula terbentuknya karya-karya mimpi yang mempunyai ciri khas yang bergaya vintage dan Floral.
Teknik katazome ?
Pimpi mempunyai teknik khusus dalam membuat produknya. Teknik ini dinamakan teknik katazome. Teknik dari jepang ini ditemukan oleh Pimpi secara tidak sengaja dari suatu majalah yang pernah ia baca. Menurutnya teknik katazome ini lebih ramah dengan lingkungan. Dia tidak banyak bertemu dengan bahan-bahan kimia, tidak perlu banyak kena air panas, tidak perlu banyak listrik, dan sebagainya. Hal itu yang menjadi perhatian utama Pimpi untuk menerapkan teknik katazome.
Sekitar 2 tahun lah Pimpi belajar teknik ini. Pimpi merasa happy karena akhirnya dia menemukan satu teknik yang disukainya dan dia lakukan sampai sekarang.
Sebelum dibuat menjadi kerajinan, kotak tisu tersebut dibersihkan dan dikeringkan. Lalu kotak tisu tersebut dibelah hingga menjadi satu lembaran karton. Setelah itu barulah dibuat polanya sesuai dengan produk yang akan dibuat. Karya-karya hasil dari tangan Pimpi ini bisa kamu dapatkan dengan cara memesannya via online seperti melalui akun official Instagramnya.
Link Instagram : https://www.instagram.com/sawokecikcraft/
Link IG Katalog : https://www.instagram.com/sawokecik_katalog/
Sawo Kecik Sekarang
Setelah beberapa tahun berjalan, Pimpi tidak lagi memfokuskan sawo kecik hanya untuk bisnis, tapi juga untuk mengajak masyarakat ikut berbuat baik. Itulah alasan kenapa saat ini Pimpi sering mengadakan pelatihan mengolah limbah. Tujuannya agar semakin banyak masyarakat yang sadar betapa pentingnya menjaga lingkungan. Bagi Pimpi Sawo Kecik bukan hanya sebuah brand, tapi suatu media untuk menyebarkan energi energi positif ke orang banyak.
Baca Juga : Kerajinan Tangan dari Flanel
Untuk mengetahui contoh kerajinan tangan lainnya klik link : Mariberkarya.
Kami Percaya bahwa Orang Indonesia Memiliki Kreativitas untuk Membuat Karya yang Berkualitas.
Tetap Belajar, Terus Berkarya dan Selalu Bersinergi.
Mariberkarya, Ini Karya Kita