Rahasia Sukses Dea Valencia Owner Batik Kultur

Rahasia-Sukses-Dea-Valencia-Owner-Batik-Kultur

Batik adalah salah satu kerajinan tangan khas Indonesia yang menjadi kebanggaan dari Bangsa Indonesia. Batik telah ditetapkan sebagai warisan budaya Indonesia dan telah diresmikan oleh UNESCO pada tahun 2009 yang lalu. Banyak juga entrepreneur atau pengusaha muda yang mengangkat batik melalui usahanya. Salah satunya adalah Dea Valencia. Wanita yang lahir di Semarang, 14 Februari 1994 itu adalah pemilik dari usaha Batik yang sangat sukses di Indonesia yang dia beri nama Batik Kultur. Di usianya yang masih terbilang cukup muda ini, dia sudah memiliki omset ratusan juta rupiah dari usahanya itu.

Awal Terbentuknya Batik Kultur

Sejak kecil Dea Valencia memiliki kecintaan terhadap batik. Kesukaannya terhadap batik ini ditularkan dari sang ibu yang maktu itu menjual batik. Awalnya Dea hanya membantu ibunya untuk menjual batik. Kemudian dia berfikir untuk membuat batik sendiri dengan gaya yang khas. Namun dia tidak memiliki modal untuk membeli kain batik. Sehingga dia memulai usahanya dengan mendaur ulang kain batik yagn telah usang. Karena keuletan dan kreatifitasnya, Dea berhasil menciptakan batik yang cantik dan indah hanya dari kain batik bekas yang sudah usang.

Seperti anak milenials pada umumnya, dea mulai memasarkan produknya melalui social media Facebook. Pada awalnya dia hanya bisa memposting 20 produk dari hasil produksinya. Tidak hanya itu, dia juga memposting fotonya sendiri yang mengenakan batik buatannya itu di akun facebook pribadinya. Dia percaya bahwa orang akan mencintai dan menggunakan batik buatannya jika dia juga menggunakan. Sebaliknya, jika dia tidak mau menggunakan, bagaimana orang lain mau memakainya. Dari situ usahanya berkembang hingga bisa memproduksi 600 produk setiap bulannya yang dari awalnya hanya 20 produk.

Hambatan Pasti Ada

Usaha tanpa gagal atau rintangan itu bagai makanan tanpa bumbu. Terasa hambar dan tidak enak. Dea juga mengalami beberapa hambatan saat mengembangkan batik kultur. salah satu diantaranya adalah hak paten dalam nama. Pada awalnya dia mendaftarkan merk dagang dengan nama batik sinok. Namun ternyata nama batik sinok itu sudah digunakan dan didaftarkan oleh orang lain. Hal itu tidak membuat dea patah semangat. Kemudian dia mendaftarkan lagi usahanya dengan nama yang berbeda yaitu batik kultur.

Dea memiliki prinsip “If you never try you’ll never learn. There is no elevator to success, you have to take the stairs“. Artinya adalah jika kamu tidak pernah mencoba, kamu tidak akan pernah belajar. Tidak ada elevator untuk menuju kesuksesan, kamu harus naik melalui anak tangga. Prinsip itulah yang membuatnya sukses seperti sekarang. Disaat orang orang berlomba lomba untuk mencari jalan pintas menuju kesuksesan, hanya sedikit orang yang berani mencoba dan mengambil langkah untuk terus maju.

Karyawan Disabilitas

Setiap pengusaha tidak bisa bekerja sendiri. Mereka pasti harus bekerjasama dengan orang lain, baik itu partner, suplier, distributor, reseller bahkan karyawan. Uniknya di Batik Kultur ini, dea mempekerjakan karyawan yang memiliki kebutuhan khusus atau biasa disebut disabilitas. Dia percaya bahwa para difabel itu bisa bekerja seperti manusia normal pada umumnya. Bahkan mereka memiliki kelebihan yang tidak dimiliki manusia normal pada umumnya. Bersama dengan karyawan lainnya, mereka yang ada di Batik Kultur sudah seperti keluarga sendiri.

Kesuksesan Batik Kultur

Dea menjual baju batik non printing, sehingga memiliki keunikan disetiap produknya. Kamu bisa melihat koleksi lengkap dari batik kultur di sini : http://www.batikkultur.com/. Dea merupakan lulusan Program Studi Sistem Informasi Universitas Multimedia Nusantara, Serpong. Oleh karena itu dia paham banget dengan yang namananya internet dan website. Itulah yang membuatnya semakin percaya diri untuk memulai pemasarannya melalui media sosial dan website.

Melalui social media dan website itulah brand Batik Kultur by Dea Valencia ini berkembang pesat. Selain itu produk yang unik juga menjadi andalan dari dea dalam mempromosikan brand Batik Kultur ini. Karakteristik dari desain Batik Kultur yang unik dan original inilah yang menarik lebih dari 3000 customer baik dari Indonesia maupun mancanegara. Banyak customer Batik Kultur yang berasal dari luar negeri seperti Ingrris, Hongkong, Belanda, Amerika, Jerman, Singapura dan beberapa negara lainnya. Dari situ dia bisa menghasilkan omset ratusan juta setiap bulannya.

Itu tadi adalah sedikit cerita dari Dea Valencia owner dari Batik Kultur. Masih banyak pengusaha kerajinan tangan asal Indonesia lainnya yang sukses bahkan hingga ke Dunia.

Baca Juga : Kisah Sukses Sally Giovanny Owner Batik Trusmi

Itulah sedikit cerita dari Rahasia Sukses Dea Valencia Owner Batik Kultur. Masih banyak cerita Inspiratif dari pengrajin-pengrajin di Indonesia.

Untuk mengetahui produk-produk kerajinan tangan lainnya klik link : Mariberkarya.
Kami Percaya bahwa Orang Indonesia Memiliki Kreativitas untuk Membuat Karya yang Berkualitas.
Tetap Belajar, Terus Berkarya dan Selalu Bersinergi.
Mariberkarya, Ini Karya Kita.

Mulai mengetik pencarian Anda diatas dan tekan enter untuk mencari. Tekan ESC untuk batal.

kembali ke Atas