
Sally Giovanny adalah salah satu pengusaha muda yang sukses di bidang kerajinan tangan terutama Batik. Sally Giovanny adalah salah satu wanita asal Cirebon, Jawa Tengah yang lahir pada 25 September 1988. Kalau dihitung sekarang umurnya masih di bawah 31 tahun, tapi sudah memliki kesuksesan yang sangat besar. Sally bersama dengan suaminya yang bernama Ibnu Riyanto adalah pemilik dari Trusmi Group yang memiliki bisnis di berbagai bidang seperti Batik, Fashion, Property, Rental Mobil dan Kuliner Asal Cirebon. Selain itu Sally juga merupakan pembina 8 Rumah Tahfidh (Yayasan Rizki Berlimpah Berkah). Nah bagaimana seorang Sally Giovanny bisa mencapai kesuksesannya seperti sekarang ?.
Sally Giovanny waktu kecil
Sally bukan merupakan anak dari konglomerat yang punya banyak uang. Bahkan bisa dibilang dia lahir dari keluarga yang menengah ke bawah. Tidak hanya itu, keluarganya adalah keluarga broken home. Orang tua Sally bercerai ketika Sally baru berusia 6 tahun. Sehingga ia harus tinggal dengan ibu dan adiknya saja. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ibunya Sally membuka Warung sembako kecil. Keluarga Sally hanya mengandalkan Warung tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dan membiayai sekolahnya. Saat lulus SMA, dia tidak bisa melanjutkan ke perkuliahan dikarenakan masalah ekonomi.
Sally sadar bahwa warung kecil ibunya tidak bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Saat usianya baru menginjak 17 tahun, dia memutuskan untuk menikah di usia muda. Dia ingin membahagiakan keluarganya dan setidaknya dia tidak ingin menjadi beban di keluarganya. Seperti orang tua pada umumnya, awalya orang tua Sally tidak merestui pernikahan tersebut. Pada akhirnya orang tuanya merestui dan membiarkannya menikah dengan calon suami yang dicintainya.
Pernikahan Sally Giovanny dan Ibnu Riyanto
Setelah mendapatkan restu dari orang tuanya, Sally Giovanny dan Ibnu Riyanto melangsungkan pernikahan dan resmi menjadi suami istri. Akan tetapi mereka tidak langsung mendapatkan kesuksesannya begitu saja. Malah banyak orang yang mencibir dan memandang mereka dengan sebelah mata setelah mereka menikah. Banyak yang meragukan mereka karena mereka menikah di usia yang relatif cukup muda, tanpa memiliki pekerjaan ataupun usaha satu pun. Sally memutuskan untuk membuka usaha bersama suaminya dengan modal uang hasil kado pernikahannya. Karena tidak tau mau usaha apa dan tidak memiliki pengalaman kerja maupun usaha sebelumnya, mereka akhirnya memutuskan untuk menjual kain mori atau kain kafan. Namun penjualannya masih sepi karena ia tidak memiliki pengalaman untuk mengembangkan usahanya. Setelah ia mengikuti seminar dan pelatihan bisnis, akhirnya ia memutuskan untuk menjadikan kain mori sebagai bahan untuk membuat batik.
Awal Mula Batik Trusmi
Hampir sama dengan penguasah pemula pada umumnya, Sally dan suaminya juga tidak langsung berhasil. Mereka harus menerima pahitnya menjadi pengusaha saat batik yang mereka jual tidak laku. Menurut Sally hal itu dikarenakan dia yang tidak memiliki pengalaman bisnis langsung action tanpa melakukan survey pasar terlebih dahulu. Itulah yang menjadi pelajaran untuknya dalam mengambil langkah selanjutnya untuk usahanya. Trusmi adalah nama dari salah satu daerah di Cirebon yang menjadi tempat awal usahanya berkembang. Sally memutuskan untuk menggunakan modal usaha yang tersisa sebesar 12 Juta Rupiah dan kain yang masih tersisa untuk membuat batik. Dia bekerjasama dengan para pengrajin batik kecil di daerah tempat tinggalnya. Dari sinilah awal mula berkembanya usaha batik khas Cirebon yang diberi nama Batik Trusmi.
Pada awalnya Sally dan suaminya memasarkan produk produk Batik Trusmi ke beberapa pasar di kota kota besar di Pulau Jawa seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya. Mereka juga membawa Batik hasil dari pengrajin pengrajin tersebut ke Bali. Mereka melakukan hal itu karena tidak memiliki toko untuk menjual batiknya. Dari hasil penjualan yang terkumpul, mereka kemudian membuka showroom di rumahnya dengan ukuran 4x4m dengan memasang banner “Batik Trusmi Termurah dan Terlengkap” di depan rumah. Jika ada orang yang memesan kain batik yang tidak ada di tempatnya, dia dengan cepat pergi ke toko toko yang menjual batik. Sambil aktif berjualan, Sally mencoba untuk mencari informasi ke manapun tentang tren motif batik yang paling laris dan paling disukai oleh orang orang.
Kesuksesan Batik Trusmi
Bagi Sally Giovanny, kualitas adalah nomor satu. Semua produk batik yang diproduksi oleh batik trusmi memiliki kualitas dan mutu yang tinggi. Hal itulah yang kemudian membuat nama Batik Trusmi mulai dikenal oleh banyak orang. Seiring berkembangnya waktu, kesuksesan Batik Trusmi mulai terlihat dengan berdirinya Pusat Grosir Batik Trusmi Cirebon yang memiliki luas mencapai 1,5 hektar. Batik Trusmi memiliki karyawan mencapai lebih dari 850 orang dan telah bekerjasama dengan lebih dari 500 pengrajin yang membantu usahanya. Tidak hanya itu, Sally Giovanny juga membuka 9 showroom ayng tersebar di berbagai kota besar di Indonesia seperti Cirebon, Jakarta, Bandung, Medan dan Surabaya. Selain laris di Indonesia, Batik Trusmi juga sukses di pasar Internasional seperti Eropa dan Amerika. Dalam satu minggu Batik Trusmi bisa mengekspor hingga 7000 potong kain batik sutera. Omset yang dia dapatkan bisa mencapai 100 juta rupiah setiap Harinya.
Bagi Sally, kesuksesan bukan datang begitu saja. Di tengah kesuksesannya itu, dia tetap tidak melupakan kewajibannya sebagai manusia sosial. Dia mendirikan Yayasan Rezeki Berlimpah Berkah yang memiliki berbagai kegiatan sosial seperti bagi bagi 1000 sembako tiap bulan. Yayasan ini memberi bantuan terhadap orang orang jompo dan kaum duafa yang memiliki penyakit parah seperti kanker dan tumor. Selain itu Yayasan ini juga memberdayakan anak anak yatim.
Prestasi Sally Giovanny
Semasa hidupnya Sally Giovanny memiliki banyak prestasi diantaranya :
- Pendiri Yayasan Rizky Berlimpah Berkah. Yayasan ini membantu pengobatan bagi mereka yang kurang beruntung. Bantuan untuk yayasan ini berdatangan dengan sendirinya.
- Pendiri delapan rumah tahfidz yang melahirkan para penghafal Al-Quran.
- Pemegang Rekor Muri 2013 dan 2014 untuk kategori “Pemilik Toko Batik Terluas (Pusat Grosir Batik Trusmi) pada usia termuda 22 tahun 4 bulan 11 hari.â€
- Peraih Penghargaan “Indonesian Creativity Award†untuk Kelompok “The Best Design and Quality Product of The Yearâ€.
- Peraih Penghargaan “Koperasi dan UKM Festival 2013†atas Partisipasi Sebagai Pembicara Utama.
- Peraih Certificate of Achievement TOP 50 Leader of The Year 2013untuk kategori “Top Quality Product Excellentâ€.
- Peraih Piagam Penghargaan sebagai “Eksekutif Berprestasi Indonesia 2013†oleh Forum Peduli Prestasi Bangsa (FPPB).
Baca Juga : DHOWO ART Kerajinan Lampu yang Bersinar Hingga ke Eropa
Untuk mengetahui produk-produk kerajinan tangan lainnya klik link : Mariberkarya.
Kami Percaya bahwa Orang Indonesia Memiliki Kreativitas untuk Membuat Karya yang Berkualitas.
Tetap Belajar, Terus Berkarya dan Selalu Bersinergi.
Mariberkarya, Ini Karya Kita.