
Kerajinan Tangan Khas Kalimantan. Kalimantan adalah salah satu pulau yang terbesar di Indonesia dan terbesar ketiga di seluruh dunia. Pulau ini memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah. Selain itu penduduk Kalimantan juga tidak kalah dengan penduduk pulau lain dalam hal kerajinan tangan. Banyak kerajinan tangan yang etnik dan unik yang menjadi ciri khas kerajinan tangan dari Kalimantan. Bagi kamu yang dari luar kalimantan, kamu bisa menjadikan ini informasi dan inspirasi untuk lebih mengenal lagi kerajinan tangan dari setiap daerah di Indonesia.
6 Kerajinan Tangan Khas Kalimantan
Kerajinan tangan khas Kalimantan merupakan salah satu warisan budaya yang patut untuk dilestarikan. Seperti aneka bentuk kerajinan tangan berbentuk anyaman yang terbuat dari bambu yang menjadi contoh untuk bentuk budaya lokal. Bagi warga Kalimantan, kerajinan tangan yang mereka buat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Seperti apa kerajinan tangan khas kalimantan yang etnik dan unik ?.
1. Mandau (Mando)
Mandau merupakan senjata tajam seperti parang dari kebudayaan Dayak yang ada di Kalimantan. Mandau memiliki keindahan seperti berbagai macam ukiran yang diukir di bagian bilahnya. Ada juga lubang lubang yang ditutup menggunakan kuningan dan tembaga. Mandau terbuat dari bahan baku besi (sanaman mantikei) yang banyak terdapat di Sungai Matekei yang ada di Kecamatan Sanaman Mantekei, Katingan, Kalimantan Tengah. Besi ini berbeda dari besi lainnya, karena besi jenis manteki ini bersifat lentur sehingga mudah untuk dibengkokkan.
Mandau juga termasuk ke dalam salah satu senjata tradisional Indonesia. Namun saat ini mandau tidak lagi digunakan sebagai senjata, melainkan sebagai souvenir atau oleh oleh khas Kalimantan. Bahan yang digunakan untuk souvenir mandau tidak besi seperti mandau asli, melainkan kayu biasa. Harga mandau asli yang berbahan dasar besi antara 1 juta hingga 20 juta rupiah. Tapi kalau Mandau untuk souvenir, harganya berkisar antara 50 ribu hingga 300 ribu rupiah.
2. Solong Penias
Solong Penias ? Mungkin kedengarannya aneh bagi sebagain besar orang yang belum tau. Tapi berbeda dengan warga Paser, Kalimantan Timur. Solong Penias adalah alat seperti bakul yang digunakan masyarakat paser untuk menyimpan benih padi. Benih tersebut akan digunakan pada saat musim tanam padi tiba.
3. Lampit Rotan
Lampit rotan adalah kerajinan tangan khas Kalimantan Selatan yang berbentuk tikar. Sesuai namanya, Lampit rotan ini dibuat dengan cara mengolah batang-batang rotan menjadi sebuah tikar yang bisa digunakan. Biasanya lampit rotan dibuat secara handmade di rumah-rumah penduduk. Pengrajin yang membuatnya adalah penduduk dari kota itu sendiri.
Lampit rotan ini berbeda dengan tikar yang biasanya. Tikar biasanya terasa hangat jika diduduki atau ditempati. Lampit rotan justru menawarkan rasa dingin yang menyejukkan karena sifatnya yang bisa menyerap hawa dingin. Tidak hanya lampit rotan, masih banyak kerajinan tangan rotan lainnya yang di buat oleh tangan tangan kreatif orang Indonesia. Untuk mengetahui kerajinan lainnya dari bahan dasar rotan, kamu bisa membaca artikel berikut. Kerajinan Tangan Rotan Asli Indonesia
4. Anjat (Tas Rotan Motif Dayak)
Sebagian besar dari kamu pasti agak asing dengan kata kata Anjat. Apalagi bagi kaum millenials yang bawaannya gadget setiap harinya. Anjat adalah tas berbentuk bundar yang terbuat dari rotan. Anjat adalah salah satu Kerajinan Tangan Khas Kalimantan yaitu suku dayak. Tas anjat adalah tas ransel yang berbentuk tabung. Tas anjat ini biasanya digunakan untuk menaruh barang atau perlengkapan yang digunakan ketika berburu ke hutan. Namun seiring berjalannya waktu, tas anjat ini tidak hanya cocok digunakan untuk berburu di hutan saja. Tas ini mulai banyak diproduksi dan disesuaikan dengan tas modern yagn cocok digunakan untuk warga kota. Tidak hanya model tas ransel, tapi ada juga tas jinjing yang tentunya fashionable bagi wanita modern.
Anjat dibuat dengan menganyam rotan hingga membentuk seperti tas tabung kemudian diberi corak atau hiasan. Tas anjat ini tidak memiliki penutup di bagian atasnya. Tas ini menggunakan tali sebagai pengikat untuk menutup bagian atas tas. Ada lubang lubang di bagian atas tas yang menjadi lubang untuk tali anjat yang akan mengikat tasnya.
5. Sasirangan
Ingat, Sasirangan lho ya bukan saringan, hehehe. Sasirangan merupakan salah satu kain tradisional khas suku Banjar dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang diwariskan secara turun temurun. Kain Sasirangan yang menyerupai kain batik dari jawa ini memiliki cerita tersendiri. Sasirangan merupakan kain tradisional yang dipercaya mampu mengobati penyakit. Suku banjar meyakini bahwa kain Sasirangan memiliki kemampuan spiritual untuk mengusir roh jahat dan melindungi orang yang menggunakannya dari gangguan makhluk astral.
Kini kain Sasirangan tidak digunakan sebagai alat untuk mengobati penyakit lagi. Kain ini bisa digunakan untuk digukanan sehari hari atau ke acara seperti upacara adat. Bahkan kain Sasaringan ini pernah dipamerkan di New York Fashion Week 2018. Sama seperti kain Batik, Kain Sasirangan juga memiliki banyak motif. Motif motif yang paling banyak dikenal oleh orang orang adalah motif sarigading, daun jeruju, ombak sinapur karang, dan lain sebagainya. Untuk harganya bervariasi bergantung dari bahan kain dan kerumitan motifnya. Untuk pria, kain Sasirangan ini biasanya digunakan untuk ikat kepala (laung), sabuk, dan sarung (tapih bumin). Sedangkan untuk wanita, kain Sasirangan biasanya digunakan sebagai selendang, kerudung (kekamban) dan kemben (udat).
6. Batu Intan
Apakah kamu bernama Intan, atau punya teman yang bernama Intan ?. Maaf itu tidak ada hubungannya, hehe. Kalau kamu pernah berkunjung ke Kabupaten Banjar, tepatnya kota Martapura, pasti sudah tidak asing dengan Batu Intan. Martapura adalah ibukota dari Banjar, Kalimantan Selatan yang menjadi kota penghasil intan terbesar di Indonesia. Sejak tahun 1950 kota ini terus didatangi pengunjung yang ingin mencari Batu Intan khas Kalimantan. Pasar Intan Martapura adalah salah satu tempat yang menjual berbagai macam produk batu Intan khas Kalimantan. Pasar ini tidak pernah sepi dari pembeli. Hari biasa saja pasar ini sudah dikunjugi oleh sekitar 10.000 orang setiap harinya. Pasar Intan Martapura menjual berbagai macam perhiasan yang berbahan dasar Batu Intan. Harganya pun bervariasi antara puluhan hingga ratusan ribu rupiah per produknya.
Itulah 6 Kerajinan Tangan Khas Kalimantan yang perlu kalian ketahui. Sebenarnya masih banyak lagi Kerajinan Tangan Khas Kalimantan yang lainnya.
Baca Juga : 5 Kerajinan Tangan Khas Bali
Untuk mengetahui produk-produk kerajinan tangan lainnya klik link : Mariberkarya.
Kami Percaya bahwa Orang Indonesia Memiliki Kreativitas untuk Membuat Karya yang Berkualitas.
Tetap Belajar, Terus Berkarya dan Selalu Bersinergi.
Mariberkarya, Ini Karya Kita.