
Uang 75 Ribu Rupiah dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada hari kemerdekaan Indonesia yang ke 75 lalu. Uang kertas pecahan 75 ribu rupiah itu mendapatkan respon positif dari masyarakat. Sejak pertama kali dibuka, banyak masyarakat indonesi yang mendaftar untuk menukarkan uangnya dengan uang pecahan 75 ribu tersebut.
Uang 75 Ribu Rupiah dan bentuknya
Sama seperti uang pada umumnya, Uang 75 Ribu Rupiah juga memiliki gambar pahlawan di dalamnya. Gambar pahlawan yang ada di dalam Uang 75 Ribu Rupiah adalah Soekarno dan Mohammad Hatta. Wajah Soekarno Hatta dengan background momen bersejarah pengibaran bendera merah putih pada tahun 1945.
Dibalik gambar Soekarno Hatta ada gambar wajah beberapa anak yang menggunakan pakaian atau baju adat daerah. Gambar tersebut sempat menuai beberapa kritik karena ada berita hoax ttg salah satu anak. Padahal sebenarnya semua anak yang ada di gambar tersebut melambangkan anak dari berbagai daerah di Indonesia. Berikut adalah 9 Baju Adat yang ada di Uang 75 Ribu Rupiah dengan penjelasannya :
1. Baju Adat Ulee Balang dari Aceh
Pakaian adat dari Aceh yang bernama Ulee Balang ini digunakan oleh anak pertama. Ada 2 jenis Ulee Balang yaitu Linta Baro yang digunakan oleh cowok dan Daro Baro yang digunakan oleh wanita. Kedua baju itu memiliki keunikan atau ciri khas di setiap bagian bagiannya. Pada zaman dulu, pakaian adat ini digunakan untuk para sultan dan pembesar kerajaan. Untuk sekarang, tidak hanya orang orang besar saja yang menggunakan, tetapi masyarakat pada umumnya juga bisa menggunakannya. Biasanya baju ini digunakan oleh para pengantin.
2. Baju Adat Kebaya Labuh dari Riau
Baju adat yang tergambar di uang kertas tersebut merupakan baju adat Riau untuk perempuan yang dikenal sebagai Kebaya Labuh. Kebaya labuh ini terdiri dari baju kurung jangkar dan kain songket. Di bagian kepala ditutup dengan kerudung yang dililitkan ke leher. Tujuannya untuk menutupi rambut dan bagian dada. Secara Umum Baju adat riau merupakan baju adat yang yang sederhana, tertutup dan sangat erat. Baju adat riau menggunakan gaya melayu yang menunjukkan bahwa mereka menjunjung tinggi nilai nilai kesopanan. Contohnya adalah penggunaan sarung, rok panjang dan baju yang berkerah tinggi dan longgar yang kental dengan tradisi melayu dan tetap sopan.
3. Baju Adat Jawi Jangkep dari Jawa Tengah
Baju adat Jawa Tengah untuk pria seperti yang ada di uang Rp75 ribu baru adalah Jawi Jangkep. Untuk pria menggunakan beskap dan kain jarik batik. Beskap ini dilengkapi dengan bros, jam rantai, selop, keris, dan roncean melati. Baju ini dilengkapi dengan blangkon batik sebagai penutup kepala.
4. Baju Adat Suku Dayak dari Kalimantan Barat
Baju adat Suku Dayak dari Kalimantan Barat ini disebut sebagai baju King Bibinge. Sedangkan untuk lelakinya disebut King Baba. Baju ini terdiri dari baju mirip rompi tanpa lengan, stagen, kain bawahan, dan manik-manik. Selain itu baju ini dibuat dari kulit tanaman ampuro atau kayu kapuo. Baju ini juga dilengkapi dengan ikat kepala segitiga dari bulu burung enggang. Sebagai hiasannya mereka juga memakai gelang dari rangkaian akar pohon. Ini dipakai sebagai penolak bala atau kesialan. Selain akar, mereka juga kulit atau tulang hewan sebagai kalung untuk menjaga mereka dari gangguan roh halus.
5. Baju Adat Suku Tidung dari Kalimantan Utara
Media sosial digemparkan karena salah seorang warganet mengungkapkan bahwa ada baju adat China dalam deretan anak-anak berbaju adat di pecahan uang baru Rp75 ribu yang dikeluarkan Bank Indonesia. Nyatanya yang diributkan sebagai baju adat China adalah baju adat dari Tidung, Kalimantan Utara. Baju ini juga kerap dipakai oleh pengantin pria Suku Tidung. Suku Tidung adalah Suku Dayak yang sudah beragama Islam.Mengutip Perpustakaan BPNB Jabar, pakaian adat yang terdiri Pelimbangan dan Kurung Bantut (Pakaian Sehari-hari), selampoy (pakaian adat), Talulandom (pakaian resmi), dan Sina Beranti (pakaian Pengantin) telah menjadi karya budaya milik Suku Tidung Ulun Pagun melalui proses rekonstruksi berdasarkan data pakaian adat Tidung di masa lalu.
6. Baju Adat Suku Rote dari NTT
Dalam pecahan uang baru ini, NTT diwakili dengan busana wanita khas suku Rote. Mengutip situs Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, baju perempuan NTT ini terdiri dari beberapa bagian. Di bagian kepala terdapat bula molik yang berarti bulan sabit. Selain itu ada juga selempang, sarung tenun, pendi (ikat pinggang)) yang terbuat dari perak atau emas, serta habas yang dikalungkan di leher.
7. Baju Adat Billu dan Mukuta dari Gorontalo
Untuk kaum pria, baju adat Gorontalo ini terdiri dari beberapa bagian. Di bagian kepala terdapat tudung makuta atau laapia bantali sibii. Penutup kepala ini terkulai ke belakang dan juga menjulang tinggi. Penutup kepala ini melambangkan filosofi suami sebagai pemimpin keluarga yang punya jiwa kepemipinan yang tinggi, berwibawa dan tegas, tapi lembut. Mengutip perpustakaan.id, selain itu ada juga bako (kalung pria), pasimeni hiasan tambahan di baju yang menggambarkan kehidupan rumah tangga. Nou dan Uti (Putra dan Putri) Provinsi Gorontalo 2014 berpose mengenakan baju adat Gorontalo Bili’u (wanita) dan Makuta (pria) di rumah adat Dulohupa, Kota Gorontalo, Senin (8/6). Pakaian adat Gorontalo memiliki 4 warna adat, yaitu merah, kuning, ungu dan hijau yang biasa digunakan untuk pesta penikahan.
Nou dan Uti (Putra dan Putri) Provinsi Gorontalo 2014 berpose mengenakan baju adat Gorontalo Bili’u (wanita) dan Makuta (pria) di rumah adat Dulohupa, Kota Gorontalo, Senin (8/6). Pakaian adat Gorontalo memiliki 4 warna adat, yaitu merah, kuning, ungu dan hijau yang biasa digunakan untuk pesta penikahan. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/Rei/pras/15.
8. Baju Adat Cele dari Maluku
Baju adat Maluku disebut sebagai baju cele. Ciri utama Baju Cele ini adalah motif kotak-kotak kecil. Dalam pecahan uang baru ini, baju adat cele untuk perempuan juga dilengkapi dengan beberapa bagian lain. Para wanita juga memakai konde kecil yang dilengkapi dengan haspel (tusuk konde), sisir konde, kak kuping, dan bunga ron yang dilingkarkan di konde. Para wanita juga melengkapinya dengan kain lenso di bahu. Kain saputangan ini diletakkan di bahu memakai peniti dan berfungsi sebagai hiasan.
9. Baju Adat Koteka dari Papua
Di bagian paling kanan pecahan uang kertas Rp75 ribu ini terdapat seorang anak yang memakai baju adat Papua, koteka. Koteka sebenarnya berarti pakaian. Selain koteka, baju adat ini dikenal sebagai pakaian holim. Koteka atau holim ini diikat di pinggang dengan menggunakan tali. Baju ini digunakan untuk menutupi bagian kemaluan pria. Koteka memiliki bentuk seperti selongsong panjang. Sedangkan di bagian bawahnya biasanya juga memakai rok rumbai. Bagian dadanya biasanya terbuka. Baju adat ini juga dilengkapi dengan topi rumbai-rumbai yang membentuk seperti mahkota yang terbuat dari bulu burung kasuari.
Baca Juga : 34 Pakaian Adat Tradisional Indonesia
Itulah tadi sedikit informasi tentang Baju adat yang digunakan pada uang pecahan 75 ribu rupiah. Di Indonesia masih banyak kampung batik yang unik dan sangat menginspirasi. Kamu bisa melihat berbagai produk kerajinan tangan di markeplace kerajinan tangan : Mariberkarya.
Kami Percaya bahwa Orang Indonesia Memiliki Kreativitas untuk Membuat Karya yang Berkualitas.
Tetap Belajar, Terus Berkarya dan Selalu Bersinergi.
Mariberkarya, Ini Karya Kita.