51 Motif Batik Khas Yogyakarta (Motif Tradisional)

Motif Batik Khas Yogyakarta - Thumbnail

Batik Khas Yogyakarta memang banyak disukai dan dicari oleh sebagian besar orang. Karena memang warna dan motifnya sangat khas dan kental akan budaya daerah. Setiap Motif yang dilukiskan pada batik khas Yogyakarta selalu memiliki makna tersembunyi. Sentuhan rasa dari pengrajin lah yang membuat motif batik ini terasa begitu dalam maknanya. Motif Batik Yogyakarta mendapat tempat tersendiri di hati wisatawan baik dari Indonesia maupun dari Mancanegara. Yogyakarta memang merupakan salah satu kota yang terkenal akan budaya dan batiknya. Banyak pengrajin yang sudah jago atau mahir dalam membuat batik khas Yogyakarta terutama batik motif tradisional (Batik Lawasan). Tapi taukah kamu, apa saja motif batik khas Yogyakarta terutama Motif Tradisional :

Motif Batik Khas Yogyakarta

1. Motif Batik Sido Luhur

Motif Batik yang pertama adalah motif batik sido luhur. Motif batik ini merupakan motif batik pedalamanyang cukup terkenal. Kata ‘Sido’ dalam bahasa jawa berarti sudah atau menjadi sedangkan luhur artinya panutan masyarakat. Jadi memang pengguna batik ini diharapkan bisa menjadi panutan bagi masyarakat sekitar. Saat ini motif batik sido luhur biasanya digunakan dalam upacara mitoni. Bagi yang belum tau, upacara mitoni merupakan upacara masa 7 bulan bagi pengantin putri saat hamil pertama kali.

Sejarah dari motif batik bledak sido luhur ini cukup unik. Motif batik ini pertama kali ditemukan oleh seseorang kakek dari Panembahan Senopati pendiri Mataram Jawa yang bernama Ki Ageng Henis. Pada jaman dulu Ki Ageng henis ingin membuat batik yang akan digunakan untuk anak anak keturunannya. Beliau berharap bahwa mereka yang menggunakan batik tersebut memiliki hati dan pikiran yang luhur. Karena beliau berharap anak anaknya bisa berguna bagi masyarakat banyak pada umumnya. Namun Ki Ageng Henis hanya membuat motifnya saja dan belum dituangkan ke dalam kain. Setelah itu ada seseorang yang mempunyai kesaktian khusus yang mewujudkan keinginannya. Namnya adalah Nyi Ageng Henis yang tidak lain adalah istri dari Ki Ageng Henis. Nyi Ageng Henis lah yang mencanting dan menjadikan motif batik tersebut ke selembar kain. Mitosnya, Nyi Ageng Henis selalu menahan nafas dalam mencanting sampai lilin dalam cantingnya habis. Tujuannya agar beliau bisa berkonsentrasi.

2. Motif Batik Cakar Ayam

Aku yakin kamu sudah tau arti dari cakar ayam. Memang sekilas kalau kita perhatikan pada batiknya yang terlihat adalah motif yang membentuk jari-jari ayam. Motif Batik Cakar Ayam ini melambangkan semangat hidup sebagai manusia di masa mendatang. Harapannya agar pemakainya bisa mencari nafkah sendiri, banyak rejeki, banyak anak dan sejahtera di masa mendatang. Kalau kamu sudah baca artikel tentang 9 Motif Batik Yogyakarta yang Wajib Kamu Ketahui , kamu pasti sudah tau tentang motif ceplok. Nah Motif Batik Cakar Ayam termasuk motif ceplok yang tersusun garis putus-putus, titik dan berbagai variasinya. Sekilas memang motif batik cakar ayam ini seperti motif pada anyaman.

Batik motif cakar ayam ini biasanya digunakan untuk upacara mitoni, sebuah tradisi memperingati tujuh bulan usia bayi di dalam kandungan. Tradisi upacara pernikahan di Jawa umumnya mengacu pada kebiasaan yang diadakan di Kraton, baik Kraton Yogyakarta maupun Kraton Surakarta. Hal ini disebabkan kedua daerah tersebut, dulu merupakan ibu kota bekas kerajaan yang hingga saat ini tetap menjadi sentral akan kebudayaan seni dan sastra Jawa. Bagi rakyat Jawa, kraton tidak hanya diresapi sebagai pusat politik dan budaya, melainkan juga sebagai pusat keramat kerajaan. Kraton adalah tempat raja bertahta, sekaligus sumber kekuatan kosmis yang mengalir ke daerah dan membawa ketentraman, keadilan dan kesuburan. Kraton dianggap sebagai sumber tatanan dan tuntunan upacara yang berkenaan dengan tingkatan perjalanan hidup atau daur hidup. Pada prosesi pernikahan, usaha untuk mencapai hidup bahagia lahir dan batin dilambangkan dengan tata rias dan kelengkapannya, termasuk perhiasan dan busana yang dikenakan kain batik.

3. Motif Batik Cuwiri

Motif batik yang ketiga adalah Motif Batik Cuwiri. Sesuai namanya motif batik cuwiri ini bersifat kecil kecil. Yang unik dari motif batik ini adalah adanya ornamen “Meru” pada motif batiknya. Ornamen Meru adalah sebuah ornamen yang membentuk lengkungan seperti sebuah gunung. Kata “Meru” sendiri berasal dari nama gunung tertinggi di pulau jawa yaitu “Semeru”. Sama seperti motif batik cakar ayam, motif batik khas yogyakarta yang satu ini juga sering digunakan dalam upacara mitoni. Sebuah adat jawa yang memang sudah ada sejak zaman dulu. Motif Batik ini dipilih karena terlihat pantas dan dihormati oleh masyarakat.

4. Motif Batik Grageh Waluh

Motif batik grageh waluh mungkin kamu pernah memakainya namun tidak menyadari atau tidak tau nama motif batiknya. Motif batik grageh waluh ini merupakan salah satu motif batik yang digunakan dalam pakaian sehari-hari. Corak yang sangat indah, bagus, cantik, dll. membuat banyak orang menyukai motif batik khas yogyakarta ini. Batik motif grageh waluh ini mempunyai filosofi yang sangat dalam. Orang yang memakai pakaian dengan motif batik ini, diharapkan selalu mempunyai cita-cita dan tujuan tertentu tentang sesuatu.

5. Motif Batik Grompol

Motif Batik Khas Yogyakarta yang kelima adalah Motif Batik Grompol. Grompol ya, bukan grogol, Hahahha. Kata Grompol memiliki arti berkumpul. Hal ini di buktikan dengan gambar bunga atau buah yang saling berdekatan. Sehingga motif batik grompol ini hampir tidak menyisakan ruang kosong pada motifnya. Pada batik corak bunga, biasanya digambar dengan empat tajuk dan satu putik. Sedangkan pada motif buah digambarkan dengan motif segi empat dan empat pasang cecek tiga. Buah sendiri disimbolkan sebagai harapan manusia agar dilindungi Yang Maha Kuasa dari segala arah.

Makna yang lebih dalam dari motif batik grompol ini adalah berkumpulnya segala sesuatu yang baik-baik, seperti rezeki, keturunan, kebahagiaan hidup, dll. Motif batik ini memiliki corak yang unik dengan motif yang padat dan sesuai pakem. Biasanya motif batik ini digunakan pada batik yang dipakai oleh ibu calon pengantin putri saat siraman. Dengan menggunakan batik ini menggambarkan bahwa sang ibu berharap bahwa anak putrinya mendapatkan pernikahan yang membawanya kepada kebahagiaan.

6. Motif Batik Harjuno Manah

Motif Batik yang ke enam adalah motif batik harjuno manah. Ada yang mengarikan sesuai namanya yaitu harjuno (arjuna) dan Manah (memanah). Motif batik ini memang motif batik yang biasa dipakai di keraton. Biasanya motif batik ini biasa digunakan untuk upacara Pisowanan (sowan). Karena dulu memang motif batik harjuno manah ini digunakan ketika ingin menghadap raja bagi orang keraton. Batik motif ini memiliki filosofi bahwa orang yang memakai motif batik ini memiliki yang memiliki keinginan akan dapat tercapai suatu saat nanti.

7. Motif Batik Jalu Mampang

Motif batik khas yogyakarta yang ketuju adalah motif batik jalu mampang. Sesuai namanya motif batik ini memiliki bentuk seperti jalu ayam. Buat yang gak tau jalu adalah bagian atas kepala ayam. Kalau masih kurang jelas search aja ya ^_^. Motif batik jalu mampang ini biasanya digunakan pada batik batik yang dipakai untuk menghadiri acara pernikahan. Ingat ya, buat orang yang datang (kondangan), bukan buat pengantinnya. Makna dari motif batik ini adalah memberikan dorongan semangat kehidupan serta memberikan restu bagi para pengantinnya.

8. Motif Batik Jawah Liris Seling Sawat Gurdo

Motif batik khas yogyakarta yang berikutnya adalah Motif Batik Jawah Liris Seling Sawat Gurdo. Nama ini sebenarnya diambil dari bahasa jawa. Seperti Jawah Liris, Jawah artinya hujan dan liris artinya sedikit. Dari arti tersebut dapat diartikan bahwa jawa liris adalah hujan sedikit atau gerimis. Kata sawat dalam bahasa jawa berarti melempar. Makna filosofis dari motif batik ini adalah setiap orang yang memakainya diharapkan mendapatkan hujan rizki dalam kesehariannya.

Ada juga yang menghubungkan nama dari motif batik ini dengan Batara indra. Batara indra merupakan dewa yang pada zaman dulu dipercaya memiliki kekuatan untuk mengendalikan alam semesta. Batara Indra memiliki senjata wajra atau bajra yang berarti kilat. Bentuknya seperti ular bertaring dan bersayap. Cara menggunakan senjata itu adalah dengan melemparkannya ke langit. Setelah itu akan muncul kilat dan suara yang menggelegar. Kemudian akan turun hujan dan membawa kegembiraan pada semua orang.

9. Motif Batik Kasatrian

Motif batik yang ke sembilan kali ini adalah Motif Batik Kasatrian. Sesuai namanya Batik Kasatrian memiliki makna keberanian dan kegagahan seperti seorang kesatria. Sama seperti motif batik cakar ayam, motif batik Kasatrian juga termasuk dalam motif batik Ceplok. Batik motif ini menggunakan ragam hias geometris kotak yang berulang. Sedangkan untuk isinya ada 3 motif yaitu : parang tiga ikan berkepala tunggal. Simbol Tiga Ikan berkepala tunggal dalam motif batik ini menunjukkan ajawan tasyawuf dalam islam. Ajaran yang dimaksud adalah kesatuan af’al, zat dan sifat tuhan yang merupakan ke-Esa-an Tuhan. Af’al berarti perbuatan yang nampak dirasakan.

Motif batik Kasatrian biasanya dipakai pada pakaian pengiring waktu upacara kirab pengantin. Harapannya agar si pemakai terlihat gagah dan berani seperti seorang kesatria.

10. Motif Batik Kawung Picis

Motif Batik Kawung Picis merupakan salah satu motif batik khas yogyakarta yang tertua di Indonesia. Secara pola, motif batik kawung picis ini memiliki pola bulatan yang sama dengan buah kawung. Motif batik kawung picis memiliki bentuk alur bulatan kecil yang ditata dan disusun rapi secara geometris. Kata Picis berasal dari mata uang senilai 10 senyang yang memang miliki bentuk yang kecil.

Motif batik kawung picis memiliki fisolofi yang melambangkan empat penjuru yang sama. Hal itu menunjukkan bahwa sebagai seorang pemimpin harus sanggup menjaga keseimbangan dalam hidupnya, mengendalikan hawa nafsu dan menjaga kemurnian hati nurani. Pada abad ke-13, motif batik kawung picis hanya boleh dipakai oleh keluarga kerajaan saja terutama para pemimpinnya. Harapannya dengan memakai pakaian dengan motif batik ini, para pejabat kerajaan dapat menjadi pemimpin yang memiliki keseimbangan. Keseimbangan dalam meimpin, mengendalikan hawa nafsu dan hati nuraninya.

11. Motif Batik Kembang Temu

Motif Batik Kembang Temu memiliki filosofi sebagai orang yang memiliki sikap dewasa. Arti dari kata kembang temu yaitu temuwa (orang tua atau bapak). Oleh karena itu motif batik ini biasa digunakan untuk orang yang ingin terlihat dewasa. Motif batik ini biasanya digunakan pada pakaian saat bepergian maupun ke pesta.

12. Motif Batik Klitik

Motif Batik klitik adalah motif batik yang biasa digunakan pada pakaian atau busana daerah. Motif batik klitik ini termasuk dalam kategori motif batik parang. Orang biasa menyebutnya motif batik parang klitik. Motif batik ini sama seperti motif batik parang, hanya saja dengan stilasi yang halus. Ukuran dari motif batik klitik ini relatif kecil jika dibandingkan dengan motif batik parang lainnya. Hal ini menggambarkan bahwa motif batik ini memiliki sifat lemah lembut, halus dan bijaksana. Dulu yang menggunakan pakaian dengan motif batik ini adalah seorang putri raja. Namun sekarang motif batik klitik digunakan oleh semua orang terutama di saat menggunakan busana daerah.

13. Motif Batik Latar Putih Cantel Sawat Gurdo

Motif Batik Latar Putih Cantel Sawat Gurdo merupakan salah satu motif batik yang memiliki makna kewibawaan. Harapannya orang yang memakai pakaian atau benda dengan motif batik ini, akan memiliki kewibawaan. Dalam bahasa jawa, sawat berarti melempar. Hal ini dikarenakan hal yang melatar belakangi munculnya motif batik ini. Pada Zaman dulu orang jawa percaya dengan adanya dewa yang memiliki kekuatan yang bisa mengendalikan alam semesta. Salah satunya yaitu dewa Batara Indra. Dewa ini identik dengan senjata yang disebut wajra, bajra atau thathit yang memiliki arti kilat. Senjata ini berbentuk seperti ular bertaring tajam dan bersayap. Cara menggunakan senjata ini adalah dengan di sawat atau dilempar ke langit. Setelah itu akan mengeluarkan kilat dengan suara yang menggelegar. Setelah itu akan turun hujan yang menjadi simbol kebahagiaan.

Dari cerita jawa tersebut, maka terciptalah Motif Batik Latar Putih Cantel Sawat Gurdo ini. Bentuknya menyerupai sayap dari senjata tersebut. Hal ini melambangkan perlindungan. Harapannya agar pemakai motif batik ini diberikan perlindungan dalam kehidupannya. Biasanya motif batik ini digunakan pada pakaian atau busana daerah baik di Yogyakarta maupun di solo.

14. Motif Batik Lerek Parang Centun

Motif batik khas yogyakarta yang ke 14 adalah Motif Batik Lerek Parang Centung. Kalian pasti sudah tau tentang Motif Batik Parang yang sudah aku share di Link Motif Batik Indonesia. Bentuk motifnya memang mirip dengan motif batik parang karena memang motif batik ini merupakan salah satu bagian dari motif batik parang. Motif batik ini biasanya digunakan di pakaian yang dipakai pada acara pesta atau pakaian dalam acara mitoni. Mitoni merupakan acara 7 bulanan yang merupakan sebuah tradisi untuk memperingati tujuh bulan usia bayi di dalam kandungan. Arti dari Parang Centung sendiri adalah wis ceta macak. Kalau diartikan ke bahasa indonesia adalah sudah kelihatan cantik. Harapannya bagi wanita yang menggunakan pakaian atau aksesoris dengan motif batik ini bisa terlihat cantik baik di pesta maupun di acara mitoni.

15. Motif Batik Lung Kangkung

Motif Batik yang ke 15 adalah Motif Batik Lung Kangkung. Motif batik ini biasanya digunakan dalam pakaian keseharian. Bagi karyawan yang setiap jumat diharuskan memakai pakaian batik, biasanya akan menggunakan motif batik ini. Bagi kamu yang juga mungkin ada acara resmi dan harus menggunakan batik, biasanya akan menggunakan pakaian batik dengan motif batik lung kakung. Motif batik ini memiliki makna yang sangat baik yaitu mendatangkan pulung atau rejeki. Diharapkan siapapun yang memakai motif batik ini bisa mendapatkan rejeki yang berlimpah dari yang maha kuasa. Sebenarnya informasi tentang motif batik ini sangat jarang. Jadi yang bisa kita ketahui hanya sedikit. Namun bagi kamu yang tau informasi tambahan tetang motif batik lung kakung ini, kamu bisa tulis komen di bawah ya.

16. Motif Batik Nitik

Motif Batik Nitik merupakan salah satu motif batik yang sangat unik. Motif batik ini tercipta karena adanya dorongan emosi dan kehidupan yang murni dari pandangan masyarakat tentang kehidupan. Motif Batik ini memiliki warna dominan yaitu coklat. Warna coklat memiliki arti kesederhanaan dan kejujuran. Motif batik ini sebenarnya memiliki filosofi atau makna kebijaksanaan dan keseimbangan. Keseimbangan antara tuhan, alam dan manusia. Kebijaksanaan dalam menilai dan memimpin orang lain.

Motif Batik Nitik memiliki pola-pola yang unik dengan ragam geometris. Keteraturan inilah yang melambangkan keseimbangan dan kebijaksanaan. Sering kali batik motif nitik ini dikaitkan dengan keraton. Karena memang warga keraton sangat diharapkan untuk memiliki kebijaksanaan dan keseimbangan dalam memimpin rakyatnya. Oleh karena itu, biasanya motif batik ini digunakan di dalam keraton. Hal itu juga menyebabkan penggunaan motif batik nitik harus mengikuti aturan-aturan yang ada di keraton.

17. Motif Batik Nitik Ketongkeng

Motif Batik Nitik Ketongkeng adalah motif batik yang digunakan bebas. Atrinya motif batik ini bisa digunakan untuk setiap pakaian atau aksesoris. Biasanya orang yang memakai pakaian dengan motif batik ini adalah orang tua yang ingin memiliki banyak rejeki dan luwes pantes.

18. Motif Batik Nogo Gini

Motif batik khas Yogyakarta yang ke 18 adalah Motif batik Nogo Gini. Bukan gono gini loh ya, hehehe. Motif batik ini biasanya dituangkan pada pakaian yang digunakan untuk upacara temanten atau perkawinan adat Jawa. Makna dari motif batik ini adalah berkah atau barokah. Harapannya orang yang memakai pakaian dengan motif batik ini mendapatkan berkah atau barokah dari Tuhan.

19. Motif Batik Nogosari

Nogosari, hmmm… sepertinya tidak asing bagi kalian yang pernah makan makanan jawa. Tapi nogosari yang dimaksud bukan itu teman2. Motif batik Nogosari ini adalah motif batik yang biasa digunakan untuk upacara mitoni. Hampir sama seperti beberapa motif batik lainnya yang juga digunakan untuk acara mitoni. Nogosari disini ternyata bukan diartikan sebagai makanan jawa, tetapi sejenis pohon. Pohon tersebut melambangkan kesuburan dan kemakmuran. Maka orang yang memakai pakaian dngan motif batik ini diharapkan bisa memiliki kesuburan dan kemakmuran dalam hidupnya.

20. Motif Batik Parang Barong

Motif batik ini termasuk dalam kelompok motif batik Parang yang sudah aku jelaskan pada artikel sebelumnya. Motif batik parang barong ini adalah motif batik khusus. Biasanya motif batik ini digunakan pada pakaian para sultan atau raja di suatu kerajaan. Tidak semua orang boleh atau bisa menggunakan pakaian dengan motif batik ini. Motif Batik Parang Barong memiliki arti kekuasaan dan kewibawaan seorang raja. Selain kekuasaan memang makna dari motif batik ini adalah kewibawaan. Tujuannya agar raja/sultan tidak menggunakan kekuasaan yang dimiliknya seenaknya sendiri. Diperlukan juga kewibawaan sebagai seorang penguasa atau pemimpin.

21. Motif Batik Parang Bligon, Ceplok Nitik Kembang Randu

Motif Batik Parang Bligon, Ceplok Nitik Kembang Randu ini masih termasuk dalam kelompok motif batik parang. Motif batik ini biasa digunakan untuk pakaian dalam pesta. Jadi kalau kamu ke pesta dan ingin menggunakan batik, kamu bisa memiliki batik dengan Motif Batik Parang Bligon, Ceplok Nitik Kembang Randu. Kalau diartikan per katanya Parang Blingo yang berbentuk bulat melambangkan kemantapan hati. Sedangkan kembang rindu yang berbentuk menyerupai uang melambangkan kemantapan hidup dan rejeki.

22. Motif Batik Parang Curigo, Ceplok Kepet

Motif Batik Parang Curigo, Ceplok Kepet merupakan motif batik yang juga digunakan untuk menghadiri pesta. Hanya saja kamu tidak bisa mengambil makna dari motif batik ini dengan mengartikan sesuai dengan pemahaman kamu. Kata Curigo di sini bukan berarti curiga tetapi artinya keris. Kepet bukan berarti jelek tetapi berarti kecerdasan, kewibawaaan dan ketenangan. Jadi motif batik ini melambangkan sebuah keris yang memiliki kecerdasan, kewibawaan dan ketenangan.

23. Motif Batik Parang Grompol

Motif batik Parang Grompol biasa digunakan pada pakaian daerah. Motif batik ini memiliki makna rejeki yang banyak. Oleh karena itu pemakai motf batik ini diharapkan memiliki rejeki yang banyak.

24. Motif Batik Parang Kusumo Ceplok Mangkoro

Motif batik yang ke 24 adalah Motif Batik Parang Kusumo Ceplok Mangkoro. Motif batik ini digunakan pada busana baik pria maupun wanita. Biasanya yang menggunakan adalah pria atau wanita dari kelaurga bangsawan. Kalau dilihat dari arti katanya Parang Kusumo berarti bangsawan. Mangkoro berarti mahkota seperti seorang raja. Jadi pemakai motif batik ini diharapkan mendapatkan kedudukan, keluhuran dan dijauhkan dari bahaya.

25. Motif Batik Parang Nitik

Motif Batik parang Nitik merupakan motif batik yang biasa digunakan pada busana daerah. Motif batik parang nitik ini sedikit berbeda dengan motif batik nitik. Jika motif batik nitik memiliki filosofi tentang kesederhanaan, kebijaksanaan dan kejujuran, motif batik parang nitik memiliki makna luwes dan pantes. DIharapkan orang yang menggunakan motif batik ini menjadi orang yang luwes dan pantas.

26. Motif Batik Parang Tuding

Sama seperti motif batik yang lain, motif Batik Parang Tuding juga memiliki makna yang baik. Meskipun kalau dilihat dari namanya tuding yang artinya menunjuk. Namun motif batik parang tuding ini memiliki makna menunjukkan hal-hal yang baik. Motif batik ini juga sering digunakan pada pakaian dalam acara mitoni.

27. Motif Batik Peksi Kurung

Motif Batik Khas Yogyakarta selanjutnya adalah motif batik peksi kurung. Motif batik ini biasanya digunakan juga pada busana daerah. Motif batik ini melambangkan kegagahan atau kewibawaan. Setiap orang yang menggunakan motif batik ini diharapkan terlihat gagah, memiliki kewibawaan. Selain itu pemakainya juga diharapkan memiliki kepribadian yang kuat.

28. Motif Batik Prabu Anom/Parang Tuding

Motif Batik Prabu Anom/Parang Tuding merupakan motif batik yang biasanya digunakan juga dalam acara mitoni. Jadi baik ibu ataupun orang yang ada dalam acara tersebut, biasanya menggunakan pakaian batik dengan motif batik prabu anom/parang tuding ini. Batik motif ini memiliki makna yang sangat baik. Orang yang memakai batik yang memiliki motif prabu anom/parang tuding ini diharapkan memiliki kedudukan yang baik, simpatik dan awet muda.

29. Motif Batik Sapit Urang

Motif Batik Sapit Urang adalah motif batik yang identik dengan keraton. Wajar saja karena batik dengan motif ini sering dijadikan koleksi di lingkungan keraton. Namun motif batik ini memiliki makna yang sangat bagus. Setiap orang yang memakai pakaian dengan motif batik sapit urang ini diharapkan mempunyai kepribadian yang baik. Selain itu motif batik ini juga diharapkan bisa membuat pemakainya menjadi orang yang tidak sembrono.

30. Motif Batik Sekar Asem

Motif Batik yang ke 30 adalah motif batik Sekar Asem. Kamu melihat dari namanya, apakah kamu tau makna dari motif batik ini ?. Tapi jangan berpikiran yang tidak tidak dulu. Meskipun dalam badasa indonesia maupun Jawa, asem itu memiliki makna yang negatif, bukan berarti motif batik ini juga seperti itu. Asem ini sebenarnya diambil dari kata mesem yang artinya senyum. Motif Batik Sekar Asem ini melambangkan pemakainya sebagai orang yang selalu hidup bahagia. Selain itu diharapkan juga bahwa pemakai motif batik ini adalah orang yang ramah dan murah senyum.

Biasanya motif batik Sekar Asem ini digunakan pada pakaian saat ada upacara adat Jawa. Penggunaan motif batik ini diharapkan bisa memberikan kebahagiaan bagi semua yang mengikuti upacara adat tersebut.

31. Motif Batik Sekar Keben

Motif Batik Sekar Keben menjadi motif batik khas yogyakarta yang ke 31. Motif batik ini biasanya digunakan pada pakaian harian oleh kalangan abdi dalem keraton. Motif batik ini dipilih karena maknanya yang sangat bagus untuk orang keraton. Motif Batik Sekar Keben ini memiliki makna pandangan yang luas dan selalu ingin maju. Diharpkan bagi abdi dalem keraton yang memakai pakaian dengan motif batik ini memiliki pandangan yang luas. Selain itu diharapkan juga memiliki pemikiran yang selalu ingin maju.

32. Motif Batik Sekar Manggis

Motif Batik Sekar Manggis ini merupakan motif batik yang memberikan kesan luwes dan manis. Ya meskipun kata temen kamu, kamu itu gak manis, tapi menggunakan pakaian dengan motif batik ini akan membuatmu terlihat manis. Motif batik ini memang dibuat untuk membuat pemakainya terlihat luwes. Nah untuk penggunaannya biasanya motif batik ini tidak digunakan dalam pakaian sehari hari. Motif batik ini biasanya digunakan pada pakaian dalam beberapa upacara tradisional Jawa.

33. Motif Batik Sekar Polo

Motif batik asli Yogyakarta yang ke 33 adalah Motif batik Sekar Polo. Berbeda dengan motif batik sekar manggis, motif batik sekar polo ini biasa digunakan pada pakaian sehari-hari. Banyak anggapan bahwa orang yang menggunakan pakaian dengan motif batik ini bisa memberikan dorongan. Maksudnya adalah orang tersebut bisa memberikan dorongan, pengaruh atau motivasi kepada orang lain. Baik dia merupakan pemimpin maupun orang biasa.

34. Motif Batik Semen Gurdo

Motif batik Semen Gurdo adalah salah satu motif batik yang biasanya digunakan dalam berbagai acara. Kamu bisa menggunakan batik dengan motif batik semen gurdo ini ke pesta. Selain itu motif batik semen gurdo ini juga sering dipakai sebagai bisana daerah. Orang yang menggunakan pakaian dengan motif batik ini diharapkan agar mendapatkan berkah. Mereka juga akan terlihat berwibawa jika menggunakan batik dengan motif batik semen gurdo ini.

35. Motif Batik Semen Kuncoro

Motif batik yogyakarta yang ke 35 adalah motif batik semen kuncoro. Motif batik ini sangat khas. Kuncoro atau muncar dalam bahasa jawa artinya memancarkan. Jadi motif batik ini melambangkan pemakainya yang akan memancarkan kebahagiaan bagi sekitarnya. Kalau mau bahagia coba deh kamu cari orang yang memakai batik dengan motif batik semen kuncoro ini, wkwkkwk. Namun sayang motif batik ini biasanya menjadi pakaian harian di keraton. Jadi kamu mungkin harus ke keraton untuk melihat motif batik ini digunakan.

36. Motif Batik Semen Mentul

Motif batik berikutnya adalah motid batik semen mentul. Mentul ini melambangkan ketidakpastian. Jadi ibaratnya seperti bola yang memantul dan kembali ke posisi asal. Ya meskipun filosofi dari motif batik ini agak negatif, tapi banyak orang yang menggunakannya. Mereka biasanya menggunakan motif batik ini untuk pakaian keseharian. Ya mungkin karena tidak semua orang memahami makna dari berbagai motif batik yang ada di Indonesia.

37. Motif Batik Semen Romo Sawat Gurdo

Motif Batik Semen Romo Sawat Gurdo ini merupakan motif batik yang juga digunakan pada busana daerah. Penggunaanya memang jarang digunakan untuk pakaian sehari hari. Motif batik ini dipilih untuk digunakan sebagai motif pada busana daerah karena filosofinya. Motif batik ini memiliki filosofi macak. Dalam bahasa jawa macak artinya menarik atau menjadi cantik. Diharapkan memang orang yang memakai busana dengan motif batik ini bisa menarik perhatian banyak orang.

38. Motif Batik Sido Asih

Motif batik Sido Asih menjadi motif batik ali yogyakarta yang ke 38. Motif batik ini umumnya digunakan dalam apapun. bisa untuk kegiatan sehari-hari, ke pesta maupun untuk kegiatan upacara adat jawa. Motif batik Sido Asih ini diharapkan bisa membuat pemakainya disenangi oleh banyak orang.

39. Motif Batik Sido Asih Kemoda Sungging

Motif batik selanjutnya adalah motif batik sido asih kemoda Sungging. Motif batik ini agak berbeda dengan motif batik sido asih biasa. Motif batik sido asih kemoda sungging ini sering digunakan dalam acara mitoni. Motif batik ini bukan hanya berarti disenangi, tapi juga disayangi. Jadi siapapun orang yang menggunakan batik dengan motif batik ini diharapkan bisa disayangi oleh semua orang.

40. Motif Batik Sido Asih Sungut

Motif batik Sido Asih Sungut merupakan motif batik yang dikhususkan untuk pengantin. Biasanya digunakan pada acara temanten atau pernikahan adat jawa. Makna dari motif batik sido asih sungut adalah agar pemakainya bisa hidup saling menyayangi. Motif batik ini melambangkan adanya kasih sayang dalam kehidupan berumah tangga bagi apsangan suami istri.

41. Motif Batik Sido Mukti Luhur

Motif batik berikutnya adalah motif batik sido mukti luhur. Motif batik ini biasanya juga digunakan pada acara mitoni. Sido mukti artinya bergembira. Motif batik ini melambangkan sebuah kegembiraan, kebahagiaan dan ketenangan. Makanya biasanya digunakan untuk acara mitoni saat menggendong bayi. Bayi disimbolkan sebagai pembawa kegembiraan. Sedangkan ibu yang menggendong sambil memakai batik dengan motif ini akan menerima kebahagiaan dan kegembiraan tersebut.

42. Motif Batik Sido Mukti Ukel Lembat

Motif batik selanjutnya adalah motif batik Sido Mukti Ukel Lembat. Motif Batik ini biasanya digunakan dalam acara temanten panggih. Motif batik ini memiliki filosofi bahwa yang memakainya akan menjadi mukti. Mukti adalah hidup untuk mengabdi sehingga bisa berguna bagi orang lain.

43. Motif Batik Slobog

Motif Batik Slobog merupakan motif yang memiliki 2 makna yang saling bertolak belakang. Makna pertama adalah harapan agar arwah yang meninggal diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menghadap yang maha esa. Sementara keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dalam menerima ujian dengan kehilangan keluarganya. Yup dari maknanya kamu pasti sudah bisa menebaknya. Motif Batik ini biasa digunakan dalam upacara pemakaman. Serem kan. Tapi tunggu dulu, ada makna kedua.

Makna kedua dari motif batik slobog adalah harapan agar pemakainya diberikan kelancaran dalam mengemban tugas. Yup, saling bertolak belakang dengan makna pertama. Kalau makna yang kedua ini dikhususkan bagi para pejabat. Biasanya motif batik ini dipakai saat upacara pelantikan para pejabat di pemerintahan.

44. Motif Batik Soko Rini

Lanjut ke motif batik no 44 yaitu Motif Batik Soko Rini. Kegunaan dari motif batik ini hampir sama dengan kebanyakan motif batik khas yogyakarta lainnya yaitu mitoni. Soko memiliki makna orang, sedangkan rini memiliki makna senang. Makanya kalau kalian punya temen rini, berarti dia selalu senang, hehehehhe. Kembali ke laptop, motif batik ini melambangkan pemakainya yang selalu mendapatkan kesenangan yang abadi.

45. Motif Batik Tambal Kanoman

Motif batik selanjutnya adalah motif batik Tambal Kanoman. Motif batik ini dipakai oleh anak anak muda. Biasanya saat ulang tahun resmi, mereka menggunakan motif batik ini. Maknanya adalah pengguna motif batik ini terlihat pantas dan memiliki banyak rejeki.

46. Motif Batik Tirta Teja

Motif batik tirta teja merupakan motif batik yang umum digunakan untuk berbusana sehari hari. Motif batik ini memiliki makna bercahaya. Tirta berarti air dan teja berarti cahaya. Motif batik ini cocok digunakan oleh wanita. Wanita yang menggunakan pakaian dengan motif batik ini terlihat luwes seperti air dan memancarkan cahaya.

47. Motif Batik Tritik Jumputan

Motif batik selanjutnya adalah motif batik tritik jumputan. Motif batik ini biasanya digunakan sebagai busana daerah. Harapannya orang yang memakai motif batik tritik jumputan ini menjadi orang yang luwes dan pantas.

48. Motif Batik Truntum Sri Kuncoro

Motif Batik Truntum Sri Kuncoro merupakan motif batik yang biasanya digunakan oleh orang tua pengantin saat upacara panggih. Upacara panggih merupakan salah satu ritual unik di jawa. Panggih merupakan prosesi temu atau pertemuan antara mempelai pria dan mempelai wanita. Namun upacara ini harus dilakukan setelah pernikahan secara agama sudah resmi.

Motif batik ini memiliki makna truntum atau menuntun. Melambangkan orang tua yang menuntun anaknya untuk menjalani kehidupan barunya bersama pasangannya.

49. Motif Batik Udan Liris

Motif batik selanjutnya yaitu motif batik udan liris. Motif batik udan liris ini biasanya digunakan sebagai busana daerah. Motif batik ini memiliki makna yang sangat baik. Orang yang menggunakan pakaian dengan motif batik ini diharpkan baik baik saja. Maksudnya adalah terhindar dari hal hal yang kurang baik.

50. Motif Batik Wahyu Tumurun

Motif batik yang ke 50 adalahmotif batik Wahyu Tumurun. Motif batik ini juga biasanya digunakan untuk busana daerah. Sesuai namanya, motif batik ini melambangkan penerima wahyu. Maksudnya adalah orang yang memakai pakaian dengan motif batik ini bisa menerima wahyu atau anugrah.

51. Motif Batik Wahyu Tumurun Cantel

Motif batik khas yogyakarta yang terakhir adalah motif batik Wahyu Tumurun Canthel. Sama seperti motif batik truntum sri kuncoro, motif batik ini juga digunakan pada acara panggih. Wahyu memiliki arti anugrah, temurun berarti turn, cantel artinya melekat. Motif batik ini melambangkan pemakainya yang mendapatkan anugram dan melekat dalam dirinya. Diharapkan pemakainya memiliki kehidupan yang bahagia dan sejahtera selamanya.

Baca Juga : Kisah Sukses Sally Giovanny Owner Batik Trusmi

Itulah 51 Motif Batik Khas Yogyakarta yang perlu kamu ketahui. Masih banyak motif batik lainnya dari berbagai daerah di Inodnesia.

Untuk mengetahui produk-produk kerajinan tangan lainnya klik link : Mariberkarya.
Kami Percaya bahwa Orang Indonesia Memiliki Kreativitas untuk Membuat Karya yang Berkualitas.
Tetap Belajar, Terus Berkarya dan Selalu Bersinergi.
Mariberkarya, Ini Karya Kita.

Mulai mengetik pencarian Anda diatas dan tekan enter untuk mencari. Tekan ESC untuk batal.

kembali ke Atas